Senin, 28 Desember 2009

Sampah

Aku lelah
Terus berlari dengan air mata
Jalanan di depan masih saja panjang membentang
Hingga aku pening melihatnya


Lenggak lenggok bagaikan pemain sandiwara yang cakap
Tapi tetap itu hanya sandiwara
Tak tahu bagaimana yang nyata
Atau sudah tidak tahu mana yang fiksi dan non fiksi
Kepala ini penat!

Ku sisakan ruang untukmu, namun kau meminta lebih
Aku hidup tak hanya untukmu

Kau hanya sebagian kecil dari kehidupanku
Tak mengertikah bahwa ku tetap peduli padamu
Inilah aku
Tanpa topengku,,, Banyak cacat, tak sempurna

Senin, 14 Desember 2009

Sabtu - Mingu = ................

Sudah tahukah dia tentang diriku yang tak mungkin tuk pergi di saat yang tak tepat gini...?
(Lho kok jadi ngaco)
hehehe
Mau share aaah.... Kejadian seru pada saat malam minggu (aslinya mah dari mulai sabtu pagi)


-------
Sampai sekolah SD (tempat ngajar Pramuka) masuk ke ruangan guru. Wow sebuah keajaiban (lebay) K Bambang dan K Yasin (temen ngajar) udah pada dateng duluan. Okay,,, Langsung ambil posisi ke kelas masing - masing untuk mengeluarkan mereka dari kelas, secara hari ini kita ada Persami.
Mondar - mandir gag jelas, bingung.Yaudah akhirnya duduk aja dulu. hahaha


Dapet mandat dari guru untuk memasukkan anak - anak ke dalam bus yang akan mengantar mereka ke tempat tujuan. Asyiiiiiik, kucluk - kucluk dateng ke kelas tiga yang lagi lagi kosong. "Nah sekarang kalian ikutin Kakak menuju bus, sekarang bikin kereta api"
Gubrak - gubrak - Aow - Aaaah aku duluan - wei wei gw di sini - Eeeeeh jangan nyelak dong - kakaaaaaaaak dia nih nakal-....masih banyak lagi (di sensor) -_-"

Sambil nyanyi kita keluar kelas, mereka semangat sekali, sangat semangat. Berhubung gw sendiri masih lieur yang mana bus anak kelas tiga, terpaksa gw tanya sama mereka "Dek bis kalian yang mana??"
"yang itu kak, yang depan!!!" perasaan tadi denger bus mereka itu yang paling belakang.
"iiiih bukan tau, yang paling belakang, Kak! Jangan dengerin dia" wew yang mana ini.
"yaudah sekarang masuk bus ini aja" Nanti salah tinggal turun. (hahaha)


Pak Ahmad salah satu guru di situ dateng nyamperin diriku yang sedang mengatur mereka. "Kak Putri bus anak kelas tiga yang paling belakang, di ujung sana" Yesss, misi gagal. wuiiiiiiiing.... Turunlah mereka kayak orang - orang bar - bar takut gag kedapetan duduk. Dasar anak - anak.
(bersambung... capek, mau bobo dulu, hahaha)

Senin, 07 Desember 2009

Darah yang manis

"Berapa kali kau hancurkan ini?"
"Lebih dari sekali, tahu?!"
"Aku tidak marah padamu, tapi seperti inilah aku. Kadang suka lupa mengontrol emosiku"
"Tidak peduli kau marah pada siapa. Tapi jangan aku yang merasakan imbasnya! Memangnya kau pikir aku budakmu, huh?"
"Sudah, hentikan semuanya. Aku lelah, biarkan aku tidur sejenak saja" Meneteskan air mata.



Teman, aku sangat merindukan kalian.
"Tekanan ini. Membuat kita tidak bisa bernafas"

"Abstrak! Tak jelas! Bagaimana ini"
Menangis tergugu. Bagai berada di tengah gurun pasir, tapi hanya 18 derajat celcius. Hanya ada pasir, namun banyak tumbuhan.
Aku gila. Hahaha.... Teriak! Semuanya teriak! Jangan ada yang berdiam diri! TERIAAAAAAAAAAK!!!!!!!!!!
Menghunuskan pisau tepat di lehernya. "Aku rindu melihat darah hanya sekedar untuk merasakan tetes terakhirnya"

Kamis, 03 Desember 2009

What I'm STUPID girl?!

Hari ini bukan hari yang menyenangkan seperti biasanya. Mau curhat sedikit, tomboy menurutku sih fine - fine aja. Mudah bergaul dengan cowokpun wajar - wajar saja. Tapi kenapa dipermasalahkan ketika ada beberapa yang simpatik? Toh sikap yang tunjukkan juga sikap yang biasa - biasa saja. Sama semuanya, rata, tidak ada perbedaan.
Kenapa itu jadi masalah?!
Belajar menerima karakter orang bukan sesuatu hal yang nista, kan? Kenapa tidak dimulai dari sekarang? Hanya bisa mendjuge seseorang dari bagian yang dia tidak suka. Tidak menilai secara keseluruhan, itu yang namanya objektif? Absolutelly that's a mistake.
Orang bodohpun kadang bisa berpikir lebih bijak dari orang yang dibilangnya memiliki IQ tinggi. Namun, alangkah lebih bisa diterima logika, kalau kepintaraan seseorang diimbangi dengan suatu kearifan juga.