Pria, kau tampan dengan segala kesederhanaanmu
Bukan karena otot kekarmu
Bukan karena hidung bangirmu
Bukan pula karena hartamu
Pria, kau indah dengan segala ketaatanmu
Bukan karena pakaianmu
Bukan karena wajahmu
Bukan karena indahnya lantunan suaramu
Tak peduli kulitmu hitam legam terbakar sang surya untuk mengais harta
Tak peduli rambutmu yang mulai botak karena terlalu banyak memutar otak untuk bertahan hidup
Tak peduli dengan perut buncitmu yang membuatmu terlihat tak menarik
Aku mencintaimu karena dirimu
Aku mencintaimu karena kau masih sanggup tersenyum ketika aku menyakitimu
I love you my Man
Bukan karena otot kekarmu
Bukan karena hidung bangirmu
Bukan pula karena hartamu
Pria, kau indah dengan segala ketaatanmu
Bukan karena pakaianmu
Bukan karena wajahmu
Bukan karena indahnya lantunan suaramu
Tak peduli kulitmu hitam legam terbakar sang surya untuk mengais harta
Tak peduli rambutmu yang mulai botak karena terlalu banyak memutar otak untuk bertahan hidup
Tak peduli dengan perut buncitmu yang membuatmu terlihat tak menarik
Aku mencintaimu karena dirimu
Aku mencintaimu karena kau masih sanggup tersenyum ketika aku menyakitimu
I love you my Man
Tidak ada komentar:
Posting Komentar