Kamis, 15 April 2010

Lubang

Lubangnya begitu dalam, hingga tak bisa terlihat dasarnya. Mungkin jika kau jatuhkan koin tidak akan kau dengar denting merdu di dasar sana. Atau memang tidak ada dasarnya? Tidak ada yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk ditelan ke dalam dasar lubang itu, jadi sampai sekarang tidak ada yang tahu.



Sudah lama lubang itu berada di sana, tapi tak ada satu orangpun yang menghiraukannya. Atau mereka terlalu ngeri untuk menolehkan kepalanya ke sana, tak ada yang tahu. Tapi yang jelas memang lubang itu sangat seram, gelap, banyak ilalang yang menutupi keberadaan lubang itu. Itupun cerita dari mulut ke mulut dan tidak ada yang tahu siapa mulut pertama yang menceritakannya.


Yang membuat aneh adalah keberadaan lubang itu yang letaknya ditengah - tengah istana mewah milik seorang ternama. Sangat janggal melihat pemandangan lubang itu diantara bunga - bunga yang terawat dan istana yang megah. Tapi tidak ada orang yang peduli dengan semua kejanggalan itu. Yang mereka khawatirkan hanyalah diri mereka sendiri, jangan sampai diri mereka berada dalam lubang hitam yang mengenaskan itu.

Pemiliknya pun hanya tinggal seorang diri bersama dayang - dayang yang menemaninya. Tapi karena dia seorang yang buruk rupa dan aneh, tak ada seorangpun termasuk dayang - dayangnya yang menjadi teman setia di sampingnya.


Pada suatu pagi, ketika dia sedang berkeliling di sekitar istananya. Dia melihat lubang itu, dan bertanya kepada perawat kebunnya "Wahai Bapak, kenapa di tengah - tengah kebunku yang indah ini ada sebuah lubang hitam yang sangat menyeramkan seperti itu?"
Bapak itupun tersenyum dan menjawab sambil melepas topi dari kepalanya yang botak "Lubang itu tercipta dari semua kesedihan dan kesendirian yang anda rasa Nona, semakin terpuruk jiwa Nona maka akan semakin kelam lubang itu. Tak ada seorangpun yang bisa menutup lubang itu kecuali Nona sendiri"
Dia hanya terdiam



Tidak ada komentar: